DPP Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) mengambil tindakan tegas terhadap insiden pemukulan yang terjadi dalam kompetisi bola basket antarpelajar di Bogor. Pelaku, seorang pelajar SMP, dijatuhi sanksi larangan bermain selama dua tahun. Keputusan ini diambil untuk memberikan efek jera dan menekankan pentingnya sportivitas dalam olahraga.

Ketua Umum Perbasi, Danny Kosasih, menegaskan bahwa tindakan kekerasan tidak dapat ditoleransi dalam dunia olahraga. Ia berharap sanksi ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk selalu menjunjung tinggi fair play dan etika dalam bertanding. Selain itu, Perbasi akan meningkatkan pengawasan dan edukasi kepada atlet muda mengenai pentingnya menjaga sikap dan perilaku di lapangan.

Orang tua dan pihak sekolah juga diharapkan berperan aktif dalam membentuk karakter siswa. Kerjasama antara lembaga pendidikan, keluarga, dan organisasi olahraga menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan atlet muda. Dengan demikian, kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang.

Perbasi berkomitmen untuk terus memajukan olahraga basket di Indonesia dengan menekankan nilai-nilai positif. Mereka akan mengadakan program pembinaan dan sosialisasi yang bertujuan membentuk atlet yang berprestasi sekaligus berkarakter. Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai kebijakan dan program Perbasi, kunjungi mansion sports esports.